• Sering Ngupil! Ini Dia Manfaat dan Bahaya Ngupil


    Bagi beberapa orang mengupil adalah kegiatan yang mengasyikkan atau menyenangkan. Tapi mengupil terlalu sering ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan dan tubuh seseorang. Mengupil adalah kegiatan yang positif karena membantu membersihkan hidung dari kotoran atau benda asing yang masuk dengan menggunakan jari. Meskipun kegiatan yang umum, tapi bagi budaya tertentu cenderung tabu karena bisa menimbulkan perasaan jijik dan geli.

    Upil yang ada di hidung sebenarnya terbentuk dari lendir yang mengering. Membran mukosa di rongga hidung akan terus menerus menghasilkan lendir basah yang berfungsi menghilangkan debu dan benda-benda asing lainnya yang masuk ke hidung. Lendir yang mengering ini akan menyebabkan sensasi iritasi yang kadang menimbulkan rasa gatal dan memicu orang untuk mengupil. Keren ga penjelasan singkatnya ? Udah kayak pakar kesehatan kan? :P


    Berikut manfaat Ngupil :


    1. Sehat dan Lebih Bahagia!

    Menurut seorang Professor yang bernama Profesor Dr Friedrich Bischinger, seorang ahli atau spesialis paru-paru dari Austria, mengupil hidung anda dan memakannya adalah salah satu cara terbaik untuk bisa tetap sehat, demikian menurutnya. Beliau juga menambahkan bahwa orang yang ngupil memakai jarinya sendiri (parah emang, orang mana yang mau ngupil idung kita hahahaha), akan hidup lebih sehat, bahagia dan lebih nyaman dengan keadaan tubuh mereka.


    2. Ngupil Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
    Dia juga menambahkan bila memakan upil dari hasil mengupil anda adalah cara yang bagus untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh anda. Secara medis hal itu sangat masuk akal dan adalah sangat alami untuk dilakukan. Dalam terminologi sistem kekebalan tubuh, hidung adalah sebuah filter yang mengatasi bakteri yang terkumpul. Ketika campuran upil dan kotoran ini sampai di usus, maka manfaat upil ini akan bekerja seperti obat.

    3. Menghilangkan iritasi
    Hidung memiliki kecenderungan menjadi kering dan teriritasi oleh hal-hal seperti alergi, bahan kimia dan polusi udara. Saat hidung mengalami iritasi, maka akan timbul rasa gatal dan keinginan untuk menggaruk melalui cara mengupil.


    4. Untuk menghilangkan sekresi hidung
    Ketika sedang pilek, infeksi sinus dan alergi bisa menyebabkan sekresi hidung atau lendir meningkat. Sekresi ini seiring waktu akan mengering yang membuat seseorang sulit bernapas. Karenanya seseorang akan mengupil untuk membuat napasnya lega dan menghilangkan penumpukan lendir.


    Penting!!!
    Satu hal yang pasti adalah selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengupil, memotong kuku dan jangan menarik upil terlalu keras agar tidak melukai lapisan di dalam hidung.


    Tapi jika seseorang terlalu sering mengupil bisa menyebabkan hidung menjadi kering yang dapat memicu perdarahan. Hal ini karena secara alami hidung tetap membutuhkan pelumas setiap saat untuk mencegahnya dari kekeringan.

    Bahaya keseringan mengupil :

    1. Mudah terkena flu
    Virus flu bisa melewati selaput lendir yang salah satunya terdapat di dalam hidung. Memasukkan jari-jari yang terkontaminasi virus ini ke dalam hidung bisa menyebabkan seseorang terkena flu yang disebabkan oleh diri sendiri. Dalam beberapa hari ke depan, seseorang bisa saja mengalami flu, tenggorokan gatal dan serangan bersin-bersin.

    2. Mimisan
    Jika terlalu sering mengupil atau mengupil dengan keras bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan di hidung yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri dan benda-benda asing di udara, sehingga memicu terjadinya mimisan.


    3. Infeksi
    Selain infeksi virus flu, terlalu sering mengupil menyebabkan kuman dan bakteri lebih mudah masuk ke hidung dan menyebar ke bagian tubuh lain. apalagi jari tangan kita kotor. hiiii... :P


    4. Merontokkan rambut hidung
    Ketika mengupil secara konsisten dan terus menerus akan menyebabkan rambut hidung rontok. Padahal rambut ini memiliki fungsi penting untuk menyaring debu dan polutan di udara. Tanpa rambut hidung akan membuka jalan bagi semua jenis penyakit dan infeksi masuk ke dalam tubuh.

    Sumber Artikel : Sumber 1 ; Sumber 2

    4 comments: