• Apakah Perekam Medis itu pekerjaan yang Sepele?


    copas dari web mas dianbudisantoso.net - Ada beberapa lulusan sekolah menengah atas yang menghubungi saya dan menanyakan tentang prospek profesi perekam medis ke depannya:
    Mas, saya baru lulus SMA dan berminat ngambil jurusan rekam medis, kira-kira prospek profesi perekam medis untuk 3 tahun ke depan masih bagus tidak ya?
    Saya jamin prospek perekam medis untuk ke depannya akan semakin bagus dan semakin berkembang. Saat ini masih banyak sarana pelayanan kesehatan yang manajemen informasi kesehatannya masih kurang baik karena tidak ada atau minimnya professional rekam medis di institusi tersebut. Tentu daya serap kerja di bidang rekam medis masih sangat tinggi terutama untuk sarana pelayanan kesehatan di daerah serta rumah sakit swasta. Kebutuhan PNS juga sangat tinggi, hanya saja rekruitmen pegawai pemerintah harus mengikuti birokrasi jadi tidak bisa asal pajang lowongan. Biasanya rumah sakit pemerintah menyiasati kekurangan tenaga di bidang rekam medis dengan membuka lowongan bagi tenaga honorer.
    Pak, alhamdulillah sekarang saya sudah menjadi PNS dan ditempatkan di sebuah Puskesmas di daerah. Tetapi sepertinya saya masih diperebutkan hehe,, kemarin RSUD setempat mengajukan ke BKD untuk meminta tambahan tenaga perekam medis, sehingga kemungkinan saya akan dimutasi ke RSUD”. Ini adalah keterangan rekan saya di daerah yang mengatakan bahwa tenaga PNS rekam medis masih sangat kurang.
    Namun memang perlu kita sadari bersama bahwa belum semua pihak yang terjun dalam bidang kesehatan mengerti tentang pentingnya seorang perekam medis. Kebanyakan masih menganggap bahwa perekam medis hanya sebatas “tukang ndaftari pasien” dan “tukang ambil berkas”. Padahal peran seorang perekam medis jauh lebih besar dari itu. Seorang perekam medis telah menempuh pendidikan formal diploma dan telah dididik untuk dapat mengelola data dan informasi yang bersumber dari rekam medis sebagai dasar pengambilan kebijakan di level manajemen sarana pelayanan kesehatan. Idealnya setiap sarana pelayanan kesehatan memiliki sebuah unit kerja rekam medis yang seluruhnya adalah professional di bidang rekam medis agar arus informasi bisa berjalan lancar dan tercapai apa yang disebut pelayanan prima dalam bidang kesehatan.
    Pak, di tempat saya bekerja perekam medis sangat disepelekan, katanya kalau cuma ndaftar pasien dan ambil berkas lulusan SMA-pun bisa.. terus sekarang rumah sakit sedang mengembangkan SIMRS dan kalau SIMRS itu sudah jadi nanti dokternya yang coding diagnosis sendiri langsung input setelah pelayanan, mereka tidak butuh tenaga rekam medis lagi”. Ini adalah curhatan salah seorang follower saya di twitter, beliau bekerja di salah satu rumah sakit di Solowesi Selatan sana.
    Saya bilang “biarlah anjing menggonggong, kita cuek saja.. lagian anjingnya dirantai kok jadi gak mungkin menggigit, hehe”. Ada beberapa kemungkinan, kemungkinan pertama mereka masih cupu (culun punya :red) dan belum tahu bahwa rekam medis yang ideal itu cakupannya luas, untuk mendukung konsep pelayanan prima maka pelayanan rekam medis harus ideal dan untuk mewujudkan konsep yang ideal itu butuh tenaga professional di bidang rekam medis yang sudah menempuh pendidikan formal rekam medis tentunya. Terkait coding diagnosis jelas tidak mungkin membebankan atau mempercayakan sepenuhnya kepada dokter, karena terkait klaim asuransi, jasa medis, yang sifatnya subjektif perlu verifikator independen untuk memastikan bahwa kode diagnosis yang ada sudah tepat dan akurat.
    Kemungkinan kedua mereka hanya sedang menguji mental Anda, dunia kerja sesungguhnya tidak akan semulus yang Anda bayangkan. Yang perlu Anda lakukan adalah tetap berpikiran positif, optimis, semangat dan tunjukan pada mereka dalam beberapa tahun ke depan akan terbukti bahwa perekam medis memegang andil yang sangat strategis dalam sistem kesehatan nasional.
    Bagi Anda praktisi, mahasiswa maupun staf pengajar rekam medis dan informasi kesehatan, teruslah update pengetahuan tentang manajemen informasi kesehatan, apa yang kita pelajari di bangku akademik tidak selalu sama dengan apa yang kita temui di lapangan. Upgrade juga skill dan pengetahuan terkait teknologi informasi dan komunikasi karena ke depannya akan sangat dibutuhkan jika konsep rekam medis dan rekam kesehatan elektronik benar-benar telah diwujudkan di Indonesia.
    Setelah itu silahkan Anda simpulkan dan jawab sendiri, “Apakah (pe)rekam medis itu sepele”? :)

    0 comments: