• Sunnah Rasulullah untuk Cara Tidur yang Sehat dan Baik


    Tidur merupakan aktivitas yang bertujuan mengembalikan vitalitas tubuh, mengistirahatkan tubuh, dan memperbaharui sel-sel yang rusak. Inilah salah satu hikmah penciptaan siang dan malam. Allah menciptakan siang bagi manusia untuk bertebaran di muka bumi guna menebar kebaikan, dan Allah menciptakan malam untuk berkontemplasi dan rehat sejenak.

    Aktivitas tidur begitu personal, sebab berbeda pada tiap individu. Tidur seseorang dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, serta temperamen. Yang cukup mencengangkan adalah fakta bahwa ternyata orang yang beraktivitas dengan otak memerlukan tidur yang lebih banyak dari orang yang beraktivitas dengan fisik.

    Tidur mempengaruhi metabolisme tubuh dan merangsang daya asimilasi. Maka tak heran jika para ahli kesehatan mengatakan bahwa tidur terlalu lama tidak sehat. Hal tersebut karena tubuh kita menyerap/mengasimilasi limbah dan udara kotor kembali, sehingga ketika terjaga badan justru lesu. Para ahli menyarankan untuk menata selang-selang (periode) aktivitas dan istirahat dalam durasi yang lebih pendek.

    Contoh terbaik dari metode ini ialah seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah SAW tidur tidak terlalu malam, lalu bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk melakukan shalat tahajud, kemudian esok hari ketika menjelang tengah hari beliau tidur sejenak.

    Posisi tidur juga berpengaruh terhadap kesehatan. Tidur berbaring dengan posisi telentang kurang sehat, sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC. Tidur tengkurap atau menelungkup tidak baik untuk pernapasan. Tidur dengan bertumpu pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit posisi jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang. Dengan berkurangnya pasokan darah ke otak, tidur pada posisi kiri dapat pula mengakibatkan kita sering mengalami mimpi-mimpi tidak baik, serta berjalan dalam keadaan tidur.

    Posisi tidur terbaik menurut riset ilmiah adalah dengan bertumpu pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan). Fakta yang telah diuji melalui riset medis modern ini bersesuaian dengan anjuran Rasulullah SAW dalam sunnah, jauh sebelum era riset dan teknologi seperti sekarang. Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan. Dalam sunnah, posisi tidur diusahakan agar kepala menghadap ke utara dan kaki mengarah ke selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik utara menuju ke selatan dan berpengaruh baik terhadap sistem syaraf kita.

    Padamkan lampu sewaktu tidur

    Rasullah Muhammad SAW bersabda:

    “Jika diantara kalian tidur maka padamkanlah lampu” [HR. Bukhari]

    Dari pesan Rasulullah kali ini, mungkin yang terfikir oleh kita adalah penghematan biaya dan energi listrik apabila lampu dimatikan.

    Ternyata ! Tubuh manusia itu mengeluarkan energi saat tidur dan energi itu keluar dari tubuh untuk membenahi sel – sel tubuh yang rusak dan energi – energi yang keluar itu terganggu apabila ada cahaya. Rasulullah mengajarkannya di zaman itu, disaat manusia belum sampai kepada kedalaman pengetahuan tentang energi dll.

    Dan kini, telah terbukti ternyata energi yang keluar dari tubuh itu saat seseorang tidur terganggu jika ada cahaya. Jelas sudah pesan dari Rasulullah ini, maka apabila anda tidur padamkanlah lampu agar energi yang membenahi tubuh kita tidak terganggu oleh cahaya dan tubuh kita akan menjadi lebih segar pada saat bangun tidur.

    Sejatinya tidur mengembalikan vitalitas tubuh, merelaksasikan otot-otot dan memperbaharui sel-sel yang rusak. Peryataan tersebut bukan tak beralasan, seperti yang dipaparkan dalam surat An-Naba’, “Dan Kami jadikan tidurmu sebagal pelepas lelah bagimu.” Dengan kata lain tidur merupakan kebutuhan yang tidak bisa tidak. Banyak hikmah dapat diambil dari tidur. Seperti kisah Ashabul Kahfi, Allah menidurkan ketiga pemuda itu selama 390 tahun. Sungguh waktu yang tidak sebentar. Perkara tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an, “Hakikat waktu berada dalam genggaman Allah, tidur dalam rangka mewujudkan pengabdian pada Allah, tidur dengan cara yang benar.” (Al Kahfi:18)

    Oleh sebab itu, hindarkan tidur mubazir alias sia-sia. Akan tetapi kecendrungan hasrat manusia untuk tidur lagi dan lagi sulit diredam. Banyak yang salah salah kaprah dengan tidur sebegai istrihat. Hendaknya tidur yang notabene dapat melupakan beban masalah sesaat itu berkualitas lagi diridhoi-Nya. Rasulullah saw pernah mengajarkan bagaimana tidur yang berkualitas. Tidur berkualitas mengacu pada pola hidup sehat nan islami.

    Bagaimana tidur sehat ala Rasulullah? Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (menggosok gigi). Meskipun cuma tidur bukan berarti seenak udel saja. Tidurlah dengan pakaian yang pantas, jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakkan sehingga mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur untuk membersihkan tempat tidur agar tidur terasa nyaman. Jangan sampai lupa berdo’a dan berdzikir. Dengan berdoa’ dan berzikir Insya Allah terhindar dari mimpi buruk.

    Tidurlah dengan posisi tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat sebagaimana yang diajarkan nabi, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Sedangkan tidur bertumpu pada sisi kiri badan berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menghimpit posisi jantung akibatnya sirkulasi darah ke otak terganggu. Tidur miring ke posisi kiri mengakibatkan seseorang mengalami mimpi buruk. Dan janganlah tidur tertelungkup, Allah sangat murka dengan posisi tidur seperti itu. Sedangkan tidur dengan posisi tertelentang bencana buat tulang belakang. Hal tersebut dapat menekan atau menyesakkan tulang belakang.

    Tidur jangan kelewat malam, apalagi begadang mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Bahwasanya Rosululloh sholallahu ‘allaihi wassalam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Tidak itu saja tidur terlalu malam kurang berdampak buruk pada kesehatan. Dan disunnahkan lagi agar tidur tidak berlawan dengan arah magnet bumi. Sehingga arus magnet bumi mengalir tanpa gangguan. Dan posisi ini disenyalir membawa positif bagi sistem syaraf.

    Jika telah mengikuti apa yang dikatakan Rasulullah, niscaya apa yang diharapkan dari tidur berkualitas didapat dan kesehatan pun terjaga. Dan waktu subuh yang penuh berkah pun tidak terlewatkan dengan percuma.

    0 comments: